BBM naik? Terus kenapa?

Sekarang saatnya untuk menulis kembali..

Fenomena saat ini yaitu kenaikan harga BBM dirasakan sekali dampaknya oleh masyarakat Indonesia, termasuk gw. Gw adalah orang yang kalo kemana-mana itu suka naik kendaraan, baik itu motor maupun mobil. Nah, permasalahannya timbul ketika harga bahan bakar untuk motor dan mobil gw ini melonjak. Mungkin lonjakannya tidak terlalu besar ya, tapi bagi orang lain yang tidak seberuntung gw nasibnya, itu gimana??

Oke, banyak anomali yag terjadi di Indonesia ya. Semisalnya banyak orang-orang yang sangat luar biasa hedonis diluar sana yang tidak mempermasalahkan perubahan-perubahan dalam dunia hedonnya, tetapi ikut berteriak ketika harga BBM naik. Padahal untuk membeli sebotol bir aja itu harganya udah berapa, mereka mampu. Kemudian, di kalangan yang agak kebawah sedikit, banyak pula orang yang hanya untuk membeli sebuah susu beruang di Indom**et saja, harus mengeluarkan motornya, sedangkan toko tersebut hanya berjarak sekitar 100 meteran saja dari rumahnya. Nah mereka ini juga mengeluhkan terjadinya kenaikan BBM. Pertanyaannya, siapa yang salah disini sebenernya, pemerintahkah? atau gaya hidup masyarakat kita kah?? Yang tadi adalah contoh kasus saja, selebihnya masih banyak sekali keanehan-keanehan yang terjadi terkait kenaikan harga BBM ini sebenernya. 

Mungkin banyak sekali keluhan-keluhan yang akhirnya masuk ke kantor SekNeg, atau Sekretariat Negara mengenai hal ini. Apalagi kalau di tingkat korporasi atau bisnis, ini sangat menjadi beban yang cukup berat mengingat kebutuhan akan bahan bakar yang juga terbilang sangat besar untuk menjalankan roda bisnisnya. Gw disini tidak akan membicarakan masalah data statistik atau apapun, tapi gw akan membahas fenomena yang terjadi setelah kenaikan BBM ini terjadi. 

Banyak orang yang akhirnya menyerah untuk menjalani hidup di negeri ini yang "katanya" kaya raya, banyak berlimpah Sumberdaya Alamnya, dan sebagainya. Alasannya, hidup di Indonesia berat, capek, banyak tekanan dan beragam alasan lagi untuk mendukung ke "simpelan" berpikir nya tentang hidup. Anda bakalan terus berpikir seperti itu ketika anda terus di hadapkan pada realitas anda yang tidak realistis. Anda sudah tau penghasilan anda tidak seberapa tapi masih ingin membiayai hidup anda yang sangat over-priced. Ya bagaimana bisa kejadiannya kaya gitu? ya anda tidak akan survive kalo gitu ceritanya. Anda akan terkungkung dalam utopia anda sendiri  yang mau hidup enak, tapi usaha untuk berpenghasilan dan dihargai lebih oleh orang lain tidak maksimal. Ini sebenernya juga pengingat buat gw, supaya lebih menyesuaikan gaya hidup dengan penghasilan yang ada, karena gw sadar gw bekerja untuk hidup dan penghidupan gw, mencari rezeki gw, dan bukan untuk membiayai gaya hidup gw, atau gaya hidup orang lain. Nah berangkat dari kenyataan ini, coba bersikap sewajarnya saja dalam hidup. Jika anda banyak kelebihan rejeki silakan saja berhedon, silakan saja kemana-mana naik kendaraan, tapi jangan ikuan protes juga kalau terjadi kelangkaan BBM, atau kenaikan harga sembako dan lain sebagainya. 

Dari segi pemerintahannya, ya gw ga bisa komentar banyak karena gw tidak pernah mendukung sistem demokrasi dari dulu, karena menurut gw ada yang salah dengan sistem ini. Tapi mayoritas kan di negara ini sekarang berdemokrasi, rakyat mendukung calon-calonnya yang di bumbui pencitraan kelas wahid dengan backingan-backingan konglomerasi super di negeri ini, so ketika ada kebijakan yang akan menelantarkan publik, harusnya anda semua para pendukung demokrasi ga usah protes, karena memang begitu sistem demokrasi, mendukung kepentingan kelompok, bukan orang banyak. Ketika kebijakan-kebijakan yang merugikan rakyat ini kemudian muncul dan ditetapkan, gw cuman bisa sorak-sorak aja, "nah, masih mau berdemokrasi??" paling gw bilang gitu. Setelahnya mudah ketebak, kubu yang kalah koar-koar lagi jelek-jelekin kubu yang memerintah. Terus aja begitu, ga akan ada ujung pangkalnya, karena demokrasi ya begitu, memecah belah..hehehe...

So, kembali ke permasalahan BBM ini, karena udah ketok palu dan udah diberlakukan, kitanya aja berarti mencanangkan dari dalam diri sendiri untuk lebih berhemat, ketika ada transportasi umum, ya berusaha di maksimalkan, tinggalkan yang namanya gengsi, ga mau susah naik angkutan umum karena umpel-umpelan dan sebagainya, karena ya memang begitu keadaannya yang di bikin demokrasi.. Rusak, hancur, berantakan, rusuh, anarkis dan sebagainya yang negatif itulah yang sebenernya ditanamkan di bumi Indonesia yang aslinya kaya Sumberdaya Alam tapi miskin rakyatnya ini. 

Komentar

  1. BBM sebenarnya tidak naik, hanya subsidinya saja yang dikurangi..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer