Miris Jilid 2 (Miniatur Indonesia itu Mati Suri (Juga))

Sebelumnya gw ingin menyampaikan kesedihan gw sedalam-dalamnya atas apa yang gw alami 2 hari terakhir ini...Ya, gw sedang mengalami yang namanya Kesurutan Prestasi...wah aneh banget yak kedengerannya ?hehe...tapi ga apa-apa, mang itu yang lagi gw alami sekarang..

Nah, sekarang waktu ngebacot ya..gw mau share lagi pengalaman tentang semua negeri kecil di kawasan selatan Jakarta. Negeri ini kurang lebih mendeklarasikan kedaulatannya 22 ato 23 tahun yang lalu. Dengan Founding Father yang juga 2 orang, makanya gw bilang aja ini negeri miniatur Indonesia..hehe...Perjalanan negeri ini, lagi-lagi, juga hampir sama dengan perjalanan Indonesia di pentas dunia ini.

Pada awal pendirian negeri ini, semuanya berasaskan dengan rasa kekeluargaan dan kasih sayang antar sesama. Kurang lebihnya sama kali ya sama Indonesia yang punya dasar negara bernama PANCASILA. Negeri ini pada awal-awal kehidupannya di bumi ini banyak sekali mendapatkan kemalangan, sama kan ma Indonesia juga?hehe..tapi dengan keyakinan, serta rasa saling berkasih sayang antara seluruh penduduknya,baik itu yang memiliki jabatan strategis sampai ke jajaran rakyat bawahnya, mereka bisa melewati semuanya dengan baik. Bahkan dengan bermodalkan kesolidan yang sangat baik ini pula yang menyebabkan negeri ini menjadi negeri yang disegani oleh negeri miniatur lainnya yang sejenis. Keadaan ini semakin melambungkan nama negeri ini menjadi negeri penting dalam percaturan negeri-negeri miniatur.

Sampailah pada suatu ketika, ketika salah satu founding father negeri ini berpulang. Segalanya kemudian berubah selamanya. Dimana ketika tampuk kepemimpinan di ambil alih oleh seorang "Pintar" yang pernah mengenyam pendidikan bidang pertanian serta didukung oleh seorang "pintar" lainnya yang akhirnya bisa meraih seluruh ilmu dan pengetahuannya setelah diangkat dari kubangan berisi kotoran manusia dan hewan yang telah tercampur dan terlebur bersama sampah-sampah lainnya, segala kejayaan negeri ini seolah perlahan tenggelam ditelan bumi. Mengapa Founding Father yang tersisa tidak mengambil tindakan? Sungguh mulia sekali alasannya, "saya mempercayakan negeri ini kepada orang-orang yang kompeten, karena saya yakin mereka tidak akan mengecewakan saya", kurang lebih seperti itu perkataannya. Berarti ini adalah sebuah kepercayaan yang diberikan kepada orang-orang yang dianggapnya mumpuni untuk memimpin.

Pada awal "karir" mereka memimpin, segalanya berjalan lancar, sampe suatu ketika salah satu dari orang "pintar" ini berkata, wah aku ingin memiliki dan mendirikan negara sendiri yang sejenis. Kemudian diam-diam dia menghimpun sebuah kekuatan yang nantinya akan membahayakan negara Miniatur Indonesia ini. Dengan segala cara, termasuk merencanakan pengkhianatan terhadap si Founding Father, dan semua akhirnya berjalan dengan sangat lancar..

Ya, akhirnya memang negeri miniatur ini telah kehilangan beberapa pejabat pentingnya..Bagaimana tidak, di negeri ini telah berkembang dengan subur fitnah, kemudian sikap iri, dengki, hasut yang terus menampakkan jati dirinya..pada akhirnya, founding father  yang tersisa, dengan terpaksa, harus memberhentikan semua ini.. Namun dia memiliki rencana lain yang tidak diketahui siapapun. Hanya beberapa orang yang dipercayanya saja yang tahu. Founding Father menyatakan membubarkan negeri ini (tapi sementara), padahal sebenernya ga demikian. Dia hanya ingin melakukan pembersihan terhadap para pengkhianat yang sudah terlalu banyak berbuat yang tidak baik di negeri ini..

Pengumuman ini akhirnya ia buat juga. Semua penduduk, termasuk para pejabat di kumpulkan di sebuah ruangan besar..akhirnya ia berbicara, dan dengan berat hati menyatakan  pembubaran negara yang ia dirikan 23 tahun yang lalu ini.. Sebelum mengumumkan, ia melaksanakan eksekusi yang tidak terduga..ya, semua kebusukan yang selama ini terkesan tidak ia ketahui, tiba-tiba ia bongkar di depan khalayak ramai..dan ia menunjuk orang-orang tersebut beserta kesalahan yang mereka perbuat..semua akhirnya mengetahui bahwa ada perbudakan modern di negara ini selama 2 tahun terakhir..perbudakan ini melibatkan si "orang pintar", yang ternyata mendapatkan kompensasi yang luar biasa besar walaupun kontribusinya terhadap negara sangatlah minim, bahkan mungkin tidak ada sama sekali..sementara 2 orang yang baru datang di negara ini 2 tahun lalu, hanya mendapatkan kompensasi dibawah standar, bahkan setara dengan kalangan rakyat terbawah negeri ini..Padahal 2 orang ini lah yang nantinya digadang-gadang sebagai penerus tampuk kepemimpinan negara ini..dan mereka memiliki standar pendidikan yang sama dengan si "orang pintar" itu. 

sekarang ini, negara ini sudah mati suri..ya, mati suri..karena tidak ada lagi kebersamaan didalam negara ini..tidak menjunjung tinggi semangat kasih dan sayang diantara para punggawanya..tidak ada lagi yang namanya tolong menolong dan gotong royong di negeri miniatur ini..dan harus berakhir dengan tragis, mati...yak, orang-orang yang pada akhirnya meninggalkan negeri yang terpuruk ini menganggap bahwa negeri miniatur ini sedang terpuruk dan bahkan mati..(mereka padahal turut andil ngerusak kebersamaan di negeri ini)..mereka tidak tau, bahwa negeri ini sedang merintis kembali untuk menjadi negeri yang benar2 di segani dimasa datang..ya, dengan mengembalikan semangat kasih sayang, kebersamaan, kekeluargaan, negeri miniatur ini, sekarang hanya memiliki warga negara sebanyak 8 orang, sedang melangkah jauh sekali untuk mencapai apa yang tidak mereka pikirkan sebelumnya...

inti dari cerita diatas adalah, bagaimana sebuah institusi atau sebuah perkumpulan, jika sudah tidak ada lagi yang namanya rasa kasih sayang, tolong menolong dan gotong royong, maka mustahil lah kiranya akan menjadi suatu kekuatan yang solid untuk menghadapi segala masalah yang menimpanya, yang ada hanya saling menyalahkan, individualis, mementingkan kepentingan kelompok, dan pada akhirnya tidak ada lagi ilmu yang bisa dikembangkan..
Jadi, silaturahmi lah yang akan memperkuat segala yang ada di bumi ini..silaturahmi dengan sesama manusia dan silaturahmi dengan alam merupakan hal yang paling indah jika kita masi bisa mempertahankan itu. Ada sebuah hadist yang mengatakan bahwa "panjangkanlah tali silaturahmi, maka akan Aku Panjangkan umurmu, dan aku lapangkan Rizkimu". nah sekarang jika logika berpikir kita bermain disini, logis ga sih kalo siapa2 ato apapun yang memutus yang  namanya proses silaturahmi, berjalan dengan ego dan keindividualan masing-masing, akan membawanya kepada kemiskinan dan keterpurukan??udah gitu umurnya pendek lagi,..kan gampang aja tuh, balik tu bunyi hadis, "jika kau putus tali silaturahmi, maka akan Aku pendekkan umurmu, dan Aku sempitkan rizkimu" logis kan? jadi wajar ga kalo akhirnya terpuruk, nah begitu juga Indonesia neh..ini bener-bener kasus yang merefleksikan keadaan Indonesia..tali silaturahmi putus dimana-mana, yang tua muda, kaya miskin, dll, semua memutus tali silaturahmi dan diganti dengan kepentingan Individu..(contoh uda banyak ya)..jadi wajar kan jadinya kalo Indonesia tu jadi negara miskin??

Semua bisa berpendapat...

Komentar

  1. negeri miniatur?
    tempat lo dibesarkan, Fi?

    BalasHapus
  2. tempat gw menuntut ilmu dari yg gw ga tau apa2 sampe gw tau yang anwh2 kaya sekarang ini...hehe...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer