Mahasiswa = Manusia Purba yang bertoga?? (Miris Jilid 3)

Udah lama ga nulis, akhirnya gw sempetin nulis lagi di sela-sela kesibukan kantor..hehe..bukan memanfaatkan fasilitas, tapi hanya memaksimalkan segala sesuatu yang ada supaya menjadi berguna bagi banyak orang...hehe..

oke, gw kali ini berbicara tentang yang namanya mahasiswa..yak, kenapa gw mau ngebahas mahasiswa sekarang ini..?? karena mereka-mereka inilah yang "seharusnya" bisa membawa nama baik bangsa kita dimasa yang akan datang..
Tapi seiring dengan berkembangnya teknologi dan zaman, kehadiran pemuda-pemudi harapan bangsa ini sungguh sangat berbeda dan harapan orang tua akan majunya bangsa ini perlahan-lahan mulai memudar. Kenapa bisa kaya gitu ya??
Kita ga bisa melihat segala sesuatu dari sebabnya aja...klo kata mentor gw, klo orang yang sakit itu jangan dokternya lantas bilang silakan lakukan ini itu, tanpa melakukan pemeriksaan lebih lanjut..klo hal itu dilakukan, itu namanya sih bukan problem solving, tapi ngajak mati pelan-pelan..makanya di dunia kedokteran dikenal dengan yang namanya diagnosis..kalau diagnosis ini ditegakkan, maka sang Dokter dapat mengambil kesimpulan penyakit apa yang diderita, dan kemudian penanganan apa yang cocok untuk si sakit...kan gitu ya harusnya??

Nah, untuk masalah generasi yang sedang galau-galaunya, kalo istilah anak sekarang tuh, pastilah sangat rentan terhadap penyakit, macem-macem dari mulai penyakit kanker (kantong kering), sampe lion king (raja singa)...wkwkwk...nah, klo si sakitnya uda ada nih, siapa coba yang mestinya ngobatin coy? mestinya dari lingkup yang kecil dulu..keluarga adalah yang paling ampuh untuk menyelesaikan masalah orang-orang galau yang jumlahnya jutaan ini di negeri tercinta.

berarti kita harus negakin diagnosis yang menyebabkan si anak-anak muda ini jadi kacau..gw memfokuskan saat ini adalah mahasiswa..kenapa mahasiswa? karena gw mau melihat mereka ini sebagai intelektual muda yang berbakat dan (harusnya) pantas mendapatkan pekerjaan yang layak dengan pencapaiannya selama di bangku kuliah dulu..Itu kan klo normal.. Nah masalahnya, sekarang mahasiswa ini pada kagak normal ni udah, waktu yang seharusnya dipake belajar, malah dipake untuk kegiatan yang kalo menurut gw kurang banyak menghasilkan sesuatu, baik buat dirinya sendiri, apalagi (klo kata mereka) rakyat..(nah rakyat yang mane nih??hehe..)


Keadaan sekarang mang uda berubah, mungkin ga sekarang aja tapi dari masa lalu, kemudian imbasnya adalah sekarang. satu kata yang bisa gw angkat untuk menggambarkan keadaan mahasiswa sekarang ini, "KONSPIRASI". ya itu lah yang bisa gw ambil kesimpulannya..kenapa koq itu sih?? kesannya jauh banget dari keadaan sekarang. Yak, emang jauh, keliatannya. Tapi sebenernya orang-orang yang melaksanakan ini sengaja untuk membuat yang dekat jadi keliatan jauh gan..kenapa koq gitu? ya namanya juga konspirasi..hehe..klo keliatan sama umum ya bukan konspirasi namanya, tapi korporasi (sok tau amir..wkwkwk).

Pernah gw membaca dan (sekarang) mulai mendalami, kenapa bisa terjadi chaos di otak-otak anak muda (termasuk gw) yang seharusnya bisa jadi orang yang diharapkan untuk mengubah wajah bangsa ini yang uda carut marut (juga) karena konspirasi. suatu rencana besar skala dunia yang mau ngancurin generasi bangsa kita agar menjadi bangsa yang bodoh dan kaya kebo dicocok idungnya, nurut-nurut bae sama yang ngontrol..nah itu kan pendapat gw, sekarang gw coba bahas efek yang ditimbulin dari konspirasi yang tersusun rapi dari jaman kita masi kecil-kecil ini.

Pernah ga sih terpikir sama ente-ente semua ini kalo selama ini kita terlibat atau sengaja dilibatkan dalam proses persaingan?


kalo kita liat gambar yang diatas, maka kita akan bisa mengerti apa sih sebenernya persaingan itu..yak, semua melakukan segala cara untuk mencapai tujuan, ga peduli mau kaya gimana kek, yang penting tujuan tercapai, dan, hanya gw seorang yang boleh sukses yang lain, kelaut aje lo..gitu kira-kiranya..Pertanyaannya, apakah bener kaya gitu gan? Disini gw mau nekenin satu hal, bahwa kebohongan yang uda terpelihara sejak lama akan menjadi kebenaran sodaraku..nah itu yang terjadi disini. Di negara kita tercinta. dan mungkin juga dinegara-negara lain..mereka menciptakan suatu konsepsi persaingan menjadi sesuatu yang lazim untuk dilakukan.

Ok, kita masuk lagi ke dunia pendidikan kita.. konsepsi persaingan disini udah kita lakuin semenjak kita kecil, dimana kurikulum di Indonesia memberlakukan sistem ranking. Memang sepertinya kalo kita ranking 1 itu adalah suatu hal yang membanggakan, sedangkan klo di paling buncit itu mengecewakan dan ada motivasi untuk memacu diri agar jadi lebih baik..
Selama ini kita nganggepnya kalo persaingan sehat dalam perebutan ranking 1 itu wajar..ya wajar, karena itu sudah berlangsung sangat lama..mari kita liat yang realnya aja dulu de, pernah ga sih kepikiran bahwa dengan membuat sistem kurikulum seperti itu, makanya kita-kita ini (apalagi yang otaknya encer kaya mencret..wkwk) dibentuk menjadi manusia-manusia yang sangat individualistis, egois, tapi bukan pengemis..wkwkwk..ya, itu dia yang terjadi, sadar ato ga sadar kita pelan-pelan dibentuk seperti itu mindsetnya. Kalo untuk ukuran populasi sih, ada pasti yang berhasil, ada pula yang gagal. tapi kebanyakan berhasil..Kita bener-bener dibuat untuk menghalalkan cara apapun demi mendapatkan apa yang kita mau. Contoh kecil de, waktu jaman kita sekolah dulu, SD-SMP-SMA, yang pinter-pinter itu cenderung ga mau ngebagi ilmu mereka, ato istilah gampangnya pelit beud..kenapa mereka begitu, karena mereka takut kesaing, ntar ga jadi juara 1 lagi..jadinya mereka jalan sendiri-sendiri, ga mau kerjasama (bukan contek-contekan loh ya, tapi lebih ke tuker pikiran). Kalo pun ada kerjasama, ntar adanya mempertahankan pendapat masing-masing karena ngearasa diri lebih mampu dan lebih pinter dibanding yang lain.. Coba ente perhatiin, itu yang kejadian kan sama kita dulu?? Hal-hal ini lah yang terusnya kebawa sampe kita gede gan.

Kita merasa pinter, karena kita uda terbiasa dengan persaingan, maka kita menjadi manusia-manusia yang egois gan, individualis dan ga peduli sekitar..boong klo ga kaya gini..memang ga semuanya begitu, tapi kebanyakan begitu. coba deh bayangin, apabila kita-kita orang yang pinter, bekerjasama untuk tuker pikiran dan tidak merasa sebagai seorang superior, kita bisa bangun ilmu-ilmu yang berasal dari orisinil pemikiran kita semua kan? adanya kerjasama, maka akan ada inovasi baru yang bisa kita ciptakan demi kemaslahatan bersama. itulah gunanya klo Tuhan ngasih kelebihan ke kita, untuk ngebantu yang kurang kan?? sekarang yang terjadi adalah, yang pinter mah pinter aja sendiri, yang kurang pinter (yang ranking dibawah) terus aja kaya gitu sampe dia lulus sekolah.. ntar ujung-ujungnya bersaing lagi untuk SPMB / SNMPTN ngerebutin kursi di PTN Favorit..Inilah yang gw bilang konspirasi tadi, generasi muda kita bener-bener diracun otaknya supaya bersaing, ngerebutin apa yang mereka mau..

Ujung daripada semua kegiatan persaingan ini, ya jelas, ketika mahasiswa mereka ga lagi pada konsen ke pelajaran, tapi jadinya kemana-mana. Karena konsepsi ini pula memnunculkan wacana pemilihan umum di kampus. Seperti pemilihan rektor, dekan, bahkan untuk jadi Presma (presiden mahasiswa) atopun ketua BEM fakultas. semua pengen jadi no. 1. kita semua dijebak untuk melakukan ini, biar apa, biar kita semua pecah belah dan yang paling utama tujuan dari konspirasi ini adalah, gimana caranya ngebikin orang-orang itu jadi pada masuk neraka (liat klo ga masuk neraka, apa namanya dunk??kita ngebunuh, fitnah, ngeboong dll). nah ini yang terjadi. Dari pendidikan yang uda diberantakin, maka muncullah generasi Chaos yang ada dinegeri ini sekarang ini. bayangin aja, karena cuman beda fakultas aja, plus gengsi, bisa jadi tawuran dan imbasnya kampus tercinta dibakar..ato ga setuju sama pemilihan rektor ato ketua-ketua yang lain, ujungnya bentrok juga. karena apa?? ya, karena persaingan..segala cara dilakukan..yang ga setuju, tinggal anarkis aja deh ujungnya.

Kita sebenernya ga pernah diajarin yang namanya persaingan.. kita diajarin untuk berlomba-lomba, bukan bersaing. bedain antara berlomba dan bersaing. Klo berlomba, kita sama-sama mencapai tujuan kita tanpa melakukan apa yang seharusnya dilarang, kaya misalnya lomba lari, ya kita sama-sama lari sampe garis finish..tapi klo bersaing, apapun kita lakuin supaya lawan kita jatuh, dan kita menguasai semuanya. Itulah persaingan. Dan ini yang terjadi sama manusia yang berpredikat mahasiswa..ga beda jauh sama orang purba jaman dulu, demi untuk mendapatkan makan, dia rela menjadi kanibal ato ngebunuh yang lain. Tapi ingat mereka ga memiliki budaya dan agama, sedangkan kita Homo Sapiens masa kini, uda dibekalin sama budaya dan agama. makaya seharusnya kita ga melakukan yang seperti itu.. seharusnya kita bukan bersaing, tapi berlomba-lomba..semua fair jadinya..Satu yang ga boleh dilupain, jika kita bekerjasama, maka kita uda ngelaksanain apa yang menjadi karunia dalam tubuh kita, yaitu kasih sayang,,.kita ini kan dihasilkan dari buah kasih sayang orang tua kita, mereka bertemu, kemudian menjalin kasih dan sayang, akhirnya menikah dan menghasilkan kita..untuk itu, para geneerasi muda, ayo lah kita ngapain sih berantem-berantem, yang perlu dilawan adalah sistem yang ngebuat kita hancur, bukan antara kita sendiri..betul ga??

Inget loh, persaingan itu sifatnya Iblis..dulu iblis kan ga mau sujud sama Nabi Adam kan karena merasa tersaingi, karena dia merasa sederajat dengan Adam, makanya dia keki berat. dan muncullah tu omongan bahwa dia akan menggoda anak cucu Adam sampe akhir jaman.

Komentar

Postingan Populer